Serangan
atau gangguan terhadap situs pemerintah yang menyajikan informasi
berbasis internet hingga tahun 2011 mencapai 3 juta kali. Serangan
terbanyak terjadi dua tahun terakhir.
”Situs Markas Besar Polri juga pernah diserang. Serangannya pernah berhasil mengubah halaman muka situs tersebut,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kepada wartawan, Selasa (17/7/2012), pada seminar ”Kesiapan Menghadapi Tantangan Keamanan Internet” di Jakarta.
Tifatul mengatakan, serangan dan ancaman keamanan internet meningkat seiring kemajuan dan peningkatan pemanfaatan internet untuk kepentingan masyarakat. Serangan tak hanya menyebar virus, tetapi juga penyalahgunaan data dan informasi yang bisa merugikan kepentingan publik. ”Serangan seperti itu juga dialami negara-negara lain,” kata dia.
Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure Rudy Lumanto mengatakan, ada tiga kategori respons dari serangan yang terjadi, yaitu melapor, tidak melapor, dan dimonitor. Kategori dimonitor ini kemudian ditindaklanjuti dengan pencarian pelaku serangannya.
”Pelaku usaha perbankan menjadi sasaran. Biasanya dalam setahun, tiga sampai empat kali dilakukan pengujian terhadap sistem keamanan internetnya,” kata Rudy.
Pengguna internet
Saat ini, jumlah pengguna dunia maya diperkirakan mencapai 2,3 miliar orang. Di Indonesia, jumlahnya mencapai 150 juta orang. Sebanyak 48 juta orang merupakan pengguna Facebook dan 10 juta orang pengguna Twitter.
Sementara bisnis bidang informasi dan teknologi kini mencapai Rp 400 triliun per tahun. Transaksi melalui internet (online) mencapai Rp 4 triliun per tahun dan operator prabayar Rp 100 triliun per tahun.
Tifatul mengatakan, dunia maya memang memiliki nilai bisnis yang besar. Kepentingan ekonomi ini dinilai sebagai motivasi utama meningkatnya serangan dan ancaman.
Selain itu, pemanfaatan internet untuk media sosial yang berpengaruh terhadap politik juga perlu makin diwaspadai. (NAW)
”Situs Markas Besar Polri juga pernah diserang. Serangannya pernah berhasil mengubah halaman muka situs tersebut,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kepada wartawan, Selasa (17/7/2012), pada seminar ”Kesiapan Menghadapi Tantangan Keamanan Internet” di Jakarta.
Tifatul mengatakan, serangan dan ancaman keamanan internet meningkat seiring kemajuan dan peningkatan pemanfaatan internet untuk kepentingan masyarakat. Serangan tak hanya menyebar virus, tetapi juga penyalahgunaan data dan informasi yang bisa merugikan kepentingan publik. ”Serangan seperti itu juga dialami negara-negara lain,” kata dia.
Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure Rudy Lumanto mengatakan, ada tiga kategori respons dari serangan yang terjadi, yaitu melapor, tidak melapor, dan dimonitor. Kategori dimonitor ini kemudian ditindaklanjuti dengan pencarian pelaku serangannya.
”Pelaku usaha perbankan menjadi sasaran. Biasanya dalam setahun, tiga sampai empat kali dilakukan pengujian terhadap sistem keamanan internetnya,” kata Rudy.
Pengguna internet
Saat ini, jumlah pengguna dunia maya diperkirakan mencapai 2,3 miliar orang. Di Indonesia, jumlahnya mencapai 150 juta orang. Sebanyak 48 juta orang merupakan pengguna Facebook dan 10 juta orang pengguna Twitter.
Sementara bisnis bidang informasi dan teknologi kini mencapai Rp 400 triliun per tahun. Transaksi melalui internet (online) mencapai Rp 4 triliun per tahun dan operator prabayar Rp 100 triliun per tahun.
Tifatul mengatakan, dunia maya memang memiliki nilai bisnis yang besar. Kepentingan ekonomi ini dinilai sebagai motivasi utama meningkatnya serangan dan ancaman.
Selain itu, pemanfaatan internet untuk media sosial yang berpengaruh terhadap politik juga perlu makin diwaspadai. (NAW)
Sumber : Kompas Cetak